Mengapa anak - anak
zaman sekarang suka main game online....?
Anak - anak sekarang khususnya para pelajar
lebih suka main game online daripada belajar, padahal kegiatan tersebut sangat
membawa dampak negatif bagi perkembangan daya otaknya.
Game tidak selalu membawa dampak negative, Banyak para pencipta
karya animasi bermula dari bermain game.Tapi semua itu harus digunakan untuk
tujuan positif..Anak - anak jaman sekarang suka main game online karena game
tersebut cenderung dinamis,,, lawan mereka juga dikendalikan oleh manusia,,,tidak
seperti game jaman dulu, kita bertarung melawan komputer..
Macam – macam game....?
Suikoden 1
Suikoden 2
Suikoden 4
Suikoden5
Suikoden Taktik
Final Fantasi 7
Final Fantasi Taktik
Final Fantasi 10
Final Fantasi 12
Makai Kingdom
Disgaea 2
Sayuki
Phantom Brave
Monster Hunter
Monster Hunter 2
God of War
God of War 2
Sniper Elite
Dessert Storm
Haverst Moon Back To Nature
Tenchu
Onimusha
Dinasty Warior ( hampir semua
seri )
Samurai Warrior ( 1 & 2 )
dll
NB : Game diatas merupakan game yang
di sukai jadi sebenarnya masih banyak game yang lainnya.
Dampak positif bermain
Game
Akhir-akhir ini video game aeperti merajalela di dunia.
salah satu yang membuat orang tua khawatir adalah salah satu sifat dari video
game adalah Kecanduan. sehingga wajar para orang tua melarang anaknya untuk
bermain game. Padahal kalu saja mereka mau ikut membimbing ada banyak dampak
positif yang di dapat dari bermain game. Sehingga tidak dilarang tapi dibatasi
saja. Berikut dampah positif bermain game. Membuat orang pintar!.Penelitian
di Manchester University dan Central Lanchashire University membuktikan bahwa
penggemar game yang bermain game 18 jam per minggu memiliki koordinasi yang
baik antara tangan dan mata setara dengan kemampuan atlet. Dr. Jo Bryce, kepala
penelitian menemukan bahwa hardcore gamer punya daya konsentrasi tinggi yang
memungkinkan mereka mampu menuntaskan beberapa tugas.
Penelitian lain di Rochester University mengungkapkan bahwa anak-anak yang memainkan game action secara teratur memiliki ketajaman mata yang lebih cepat daripada mereka yang tidak terbiasa dengan joypad.
NASA telah mengembangkan sistem biofeedback yang menggunakan game-game PS, seperti Spyro the Dragon dan Tony Hawk`s Pro Skater untuk meningkatkan daya konsentrasi pilot pesawat tempur. Lalu sebuah perusahaan bernama Attention Builders memasarkan home version-nya sistem yang dikeluarkan NASA itu untuk meningkatkan kinerja otak.Rajin membaca! Video game dibuat bukan untuk menggantikan buku. Jadi, keluhan soal bermain game yang dapat menurunkan budaya membaca tidaklah beralasan. Justru kebalikannya. Psikolog di Finland University menyatakan bahwa video game bisa membantu anak-anak dislexia untuk meningkatkan kemampuan baca mereka.Begitu pula gamer yang hobi memainkan game berjenis role-playing game (RPG) di konsol modern. Dialog-dialog dalam RPG-RPG kenamaan seperti Final Fantasy dan Phantasy Star dapat memacu otak untuk mencerna cerita. Membantu bersosialisasi!
Beberapa profesor di Loyola University, Chicago telah mengadakan penelitian dalam komunitas Counter Strike, game First Person Shooter PC yang telah dibuat versi Xbox-nya. Menurut mereka, game online dapat menumbuhkan interaksi sosial yang menentang stereotip gamer yang terisolasi. Sama juga dengan komunitas game RPG EverQuest dan Phantasy Star Online. Game-game ini menyediakan sarana interaksi sosial di kalangan anak remaja. Mengusir stres!
Politikus dan orang tua meributkan kekerasan akibat video game. Sebetulnya, mereka tak mau mengakui kalau game itu salah satu cara yang tidak berbahaya untuk mengusir stres. Pertempurannya virtual, senjatanya palsu, dan darahnya juga bohongan. Bahkan "first-person shooter" yang paling keras pun serba digital. Para peneliti di Indiana University menjelaskan bahwa bermain game dapat mengendurkan ketegangan syaraf. Memulihkan kondisi tubuh!
Game terbukti dapat digunakan untuk pasien yang sedang mendapat terapi fisik. "Biarkan mereka main," kata Dr. Mark Griffiths, psikolog di Nottingham Trent University. Ia melakukan penelitian sejauh mana manfaat game dalam terapi fisik. "Latihan fisik yang berulang-ulang dan membosankan agak sulit menyembuhkan seseorang akibat luka parah." Pengenalan video game dalam terapi fisik ternyata sangat menguntungkan. Beberapa game digunakannya untuk membentuk otot sampai melatih anak-anak yang menderita diabetes sebagai pelengkap pengobatan medis. Sudah ada lho contohnya seperti Nintendo Wii. sekarang para ahli sedang mengembangkan console game ini untuk rehabilitasi. karena di console ini kita seperti pemain betulan contohnya di Wii sport dan kalu tidak salah sudah ada Wii yoga para ahli sedang meneliti apalagi dampak positif dari game yang benar-benar bermanfaat untuk manusia
Penelitian lain di Rochester University mengungkapkan bahwa anak-anak yang memainkan game action secara teratur memiliki ketajaman mata yang lebih cepat daripada mereka yang tidak terbiasa dengan joypad.
NASA telah mengembangkan sistem biofeedback yang menggunakan game-game PS, seperti Spyro the Dragon dan Tony Hawk`s Pro Skater untuk meningkatkan daya konsentrasi pilot pesawat tempur. Lalu sebuah perusahaan bernama Attention Builders memasarkan home version-nya sistem yang dikeluarkan NASA itu untuk meningkatkan kinerja otak.Rajin membaca! Video game dibuat bukan untuk menggantikan buku. Jadi, keluhan soal bermain game yang dapat menurunkan budaya membaca tidaklah beralasan. Justru kebalikannya. Psikolog di Finland University menyatakan bahwa video game bisa membantu anak-anak dislexia untuk meningkatkan kemampuan baca mereka.Begitu pula gamer yang hobi memainkan game berjenis role-playing game (RPG) di konsol modern. Dialog-dialog dalam RPG-RPG kenamaan seperti Final Fantasy dan Phantasy Star dapat memacu otak untuk mencerna cerita. Membantu bersosialisasi!
Beberapa profesor di Loyola University, Chicago telah mengadakan penelitian dalam komunitas Counter Strike, game First Person Shooter PC yang telah dibuat versi Xbox-nya. Menurut mereka, game online dapat menumbuhkan interaksi sosial yang menentang stereotip gamer yang terisolasi. Sama juga dengan komunitas game RPG EverQuest dan Phantasy Star Online. Game-game ini menyediakan sarana interaksi sosial di kalangan anak remaja. Mengusir stres!
Politikus dan orang tua meributkan kekerasan akibat video game. Sebetulnya, mereka tak mau mengakui kalau game itu salah satu cara yang tidak berbahaya untuk mengusir stres. Pertempurannya virtual, senjatanya palsu, dan darahnya juga bohongan. Bahkan "first-person shooter" yang paling keras pun serba digital. Para peneliti di Indiana University menjelaskan bahwa bermain game dapat mengendurkan ketegangan syaraf. Memulihkan kondisi tubuh!
Game terbukti dapat digunakan untuk pasien yang sedang mendapat terapi fisik. "Biarkan mereka main," kata Dr. Mark Griffiths, psikolog di Nottingham Trent University. Ia melakukan penelitian sejauh mana manfaat game dalam terapi fisik. "Latihan fisik yang berulang-ulang dan membosankan agak sulit menyembuhkan seseorang akibat luka parah." Pengenalan video game dalam terapi fisik ternyata sangat menguntungkan. Beberapa game digunakannya untuk membentuk otot sampai melatih anak-anak yang menderita diabetes sebagai pelengkap pengobatan medis. Sudah ada lho contohnya seperti Nintendo Wii. sekarang para ahli sedang mengembangkan console game ini untuk rehabilitasi. karena di console ini kita seperti pemain betulan contohnya di Wii sport dan kalu tidak salah sudah ada Wii yoga para ahli sedang meneliti apalagi dampak positif dari game yang benar-benar bermanfaat untuk manusia
Dampak Negatif bermain
Game
Game Komputer dan
Berbagai Dampak Buruknya
Di
antara ciri-ciri dari zaman modern adalah adanya percepatan luar biasa dari
dunia ilmu pengetahuan dan teknologi. Tiap hari, ada saja kita dengar lahirnya
penemuan dan inovasi baru di bidang ini. Salah satu penemuan dan inovasi paling
menonjol saat ini terkait dengan perkembangan jenis-jenis game komputer.
Khalayak dunia, khususnya para remaja dan anak-anak, selalu tersihir dengan
munculnya aneka permainan baru komputer yang dilempar ke pasaran. Visualisasi pada
objek-objek game saat ini memang sudah semakin mendekati objek aslinya.
Para
orang tua pun biasanya cenderung membiarkan anak-anak mereka bermain dengan
game-game komputer tersebut. Alasannya cukup banyak. Harga-harga game tersebut
di pasaran umumnya murah dan terjangkau. Kemudian, game-game tersebut secara
umum dianggap mampu melatih penalaran bagi anak-anak. Alasan lain yang tidak
kalah penting, jenis game komputer dianggap tidak berbahaya bagi anak-anak.
Berbeda dengan permainan-permainan nyata yang berpotensi mengancam fisik. Hanya
saja, sebagaimana hasil-hasil karya manusia lainnya, game-game komputer juga
tidak lepas dari nilai-nilai negatif yang tersembunyi, terutama jika di sana
terjadi penyalahgunaan.
Jika
dirancang secara proporsional serta tetap menjaga nilai-nilai akhlak dan moral,
tentu saja game-gema tersebut sangat bermanfaat dalam rangka mengisi waktu
luang anak-anak. Hanya saja, fakta menunjukkan bahwa kebanyakan game dirancang
dengan mengeksploitasi sejumlah watak buruk yang ada pada diri manusia, yaitu
masalah kekerasan. Jika kita meninjau pasar-pasar game komputer, kita akan
mendapati bahwa game-game yang ditawarkan, ternyata didominasi oleh jenis
permainan perkelahian dan pembunuhan.
Asumsi
awal yang menyatakan bahwa permainan komputer aman bagi kesehatan anak-anak
juga ternyata tidak benar. Pandangan mata yang terpusat selama berjam-jam
kepada layar komputer jelas merusak kesehatan mata. Selama beberapa tahun
terakhir ini diketahui bahwa para pasien penyakit mata ternyata adalah anak-anak
yang kecanduan dengan game. Bagian badan lainnya, seperti tangan, kaki, tulang
punggung, dan pinggang, juga tidak luput dari ancaman kesehatan akibat terlalu
lamanya anak-anak bermain game. Sama seperti mata, anggota badan lainnya juga
cenderung malas bergerak saat bermain game. Padahal, pertumbuhan dan kesehatan
organ-organ tubuh anak-anak sangat bergantung kepada kuantitas dan kualitas
gerakannya.
Dari
semua dampak negatif yang ada pada game-game tersebut, yang paling menonjol
adalah dampak psikologisnya. Awalnya, para perancang game memilih jenis-jenis
permainan kekerasan karena hal ini diyakini mampu menarik perhatian anak-anak
sebagai konsumennya. Hanya saja, para psikolog menuturkan bahwa justru
kekerasan yang ada pada game itu yang kemudian menstimulasi sifat-sifat
kekerasan yang ada pada diri manusia. Sensivitas seorang pemain game terhadap
nilai buruk kekerasan akan semakin tumpul, karena ketika bermain game, ia
berkali-kali melukai bahkan membunuh lawannya. Semakin sering ia membunuh,
semakin besar nilai yang ia kumpulkan. Lama-lama akan semakin tertanam prinsip
dalam dirinya bahwa kekerasan adalah cara terbaik untuk menyelesaikan berbagai
persoalan hidup. Berbagai kasus serangan bersenjata yang dilakukan para pelajar
di Barat menunjukkan bahwa para pelaku kekerasan itu adalah mereka yang
kecanduan bermain game di komputer.
Kemudian,
kebiasaan bermain game juga membuat seorang anak terasing dari lingkungannya.
Bermain game umumnya dilakukan sendirian, dan itu dilakukan dalam waktu yang
cukup lama. Semakin kecanduan seorang anak terhadap game, semakin sedikit pula
waktu yang tersedia untuk berkomunikasi dengan teman-teman seusianya. Dari sisi
ini, jelas sekali terbayang dampak negatif yang ditimbulkan oleh game tersebut.
Si anak akan kehilangan kemampuan untuk bersosialisasi dengan masyarakat.
Dampak
buruk game juga terlihat jelas pada prestasi belajar anak-anak. Berdasarkan
penelitian, waktu rata-rata yang harus dihabiskan oleh seorang pemain game
untuk menyelesaikan permainannya adalah 30 jam. Padahal, anak-anak pecandu game
itu adalah mereka yang masih berada pada usia sekolah. Waktu 30 jam untuk
menyelesaikan hanya satu permainan komputer tersebut jelas telah merengut
kesempatan baginya untuk membaca dan menelaah pelajaran-pelajaran sekolah. Padahal,
ada sangat banyak jenis permainan yang disukai oleh anak-anak.
Game
komputer juga diketahui telah mengekang kreativitas anak-anak. Padahal,
pengembangan kreativitas adalah salah satu hal sangat penting dalam pertumbuhan
anak-anak. Asumsi yang mengatakan bahwa ketika anak-anak bermain game,
kreativitas mereka akan berkembang, jelas anggapan yang keliru. Anak-anak
memang memilih berbagai langkah yang tersedia saat ia bermain game. Akan
tetapi, langkah-langkah tersebut sebenarnya sudah ditentukan oleh si perancang
game. Artinya, pilihan anak-anak itu sama sekali tidak bisa dikatakan sebagai
bentuk kreativitas si pemain game.
Sebagaimana
industri radio, sinema, dan televisi, industri game juga berpusat di Barat.
Arena itu, industri game juga memiliki sejumlah efek buruk khas Barat, yaitu
meluasnya kekerasan, anarkisme, liberalisme tanpa batas, runtuhnya nilai-nilai
keluarga, imoralitas, dll. Akan tetapi, semua itu tidak pernah dipedulikan oleh
kalangan industrialis game, karena tujuan mereka juga hanya sekedar menarik
keuntungan materi sebesar-besarnya dari industri game tersebut.
Kalaupun
ada tujuan lain, tentulah hal itu harus selaras dengan kepentingan Barat.
Misalnya saja, dalam beberapa game yang ada di pasaran, terlihat sekali ada
upaya dari pemerintah AS untuk menjustifikasi politik-politik konfrontatif
mereka melalui game-game tersebut. Digambarkan bahwa pelakon utama game adalah
tentara AS, Mereka memiliki tugas penyelamatan. Ironisnya, yang digambarkan
sebagai musuh dalam game-game tersebut adalah orang-orang Irak, Afghanistan,
atau kelompok-kelompok bersenjata tak dikenal namun bisa diidentifikasi sebagai
orang-orang Islam.
Dengan
semua konspirasi buruk itu, sangat disayangkan bahwa sebagian besar negara
muslim dunia yang menjadi target pemasaran game-game tersebut belum
memperlihatkan sikap serius untuk menanggulanginya. Sikap perlawanan yang telah
ditunjukkan sejumlah negara muslim independen tentulah harus terus kita dorong
agar generasi muda Islam bisa terjaga dari serangan budaya model baru yang
digelar Barat tersebut.
Bagaimanakah untuk
menyikapi perkembangan Teknologi yang semakin canggih seperti halnya Game
Dengan memperhatikan perkembangan dan kemajuan zaman dengan
sendirinya pemanfaatan dan penguasaan IPTEK mutlak diperlukan untuk mencapai
kesejahteraan bangsa. Visi dan misi IPTEK dirumuskan sebagai panduan untuk
mengoptimalkan setiap sumber daya IPTEK yang dimiliki oleh bangsa Indonesia,
Undang-Undang No. 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian,
Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang telah
diberlakukan sejak 29 Juli 2002, merupakan penjabaran dari visi dan misi IPTEK
sebagaimana termaksud dalam UUD 1945 Amandemen pasal 31 ayat 5, agar dapat
dilaksanakan oleh pemerintah besrta seluruh rakyat dengan sebaik-baiknya.
Selain itu pula perkembangan IPTEK di berbagai bidangdi tengah perkembangan
zaman yang semakin pesat semestinya dapat meningkatkan kualitas SDM di tengah
bermunculannya dampak negative dari adanya perkembangan IPTEK, sehingga
diperlukan pemikiran yang serius dan mantap dalam menghadapi permasalahan dalam
penemuan-penemuan baru tersebut.
Jangan lupa
1. kenali diri sendiri
2. kuatkan melalui keyakinan kita masing – masing bahwa kita
ada, kita bisa dan segala – galanya yang ada di muka bumi ini karena Tuhan Yang Maha Esa
3. Taat dan patuh pada orang tua dan guru
4.
Ingat pada sejarah hidup kita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar